Dalam berinteraksi dengan orang lain, seorang Muslim harus selalu mengedepankan sifat-sifat yang mulia dan baik, serta berusaha untuk memperbaiki dirinya dan menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam Islam, sifat-sifat akhlak mahmudah tidak hanya menjadi ajaran yang dianut, tetapi juga menjadi contoh yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.1. Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu. Adab pertama yang diajarkan oleh Imam Al Ghazali dalam pertemanan yaitu menunjukkan rasa gembira ketika bertemu dengan teman. Kegembiraan ini dapat digambarkan melalui sikap saat bertemu dengan teman, seperti menjabat tangan, memeluk sesama wanita atau sesama laki-laki. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gibah adalah kegiatan membicarakan keburukan (keaiban) orang lain seperti bergunjing. Sementara dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, gibah adalah mengandung arti umpatan yang diartikan sebagai perkatan yang memburuk-burukkan orang lain. Dalam Islam, gibah bukan perilaku yang terpuji dan sangat dilarang karena
Pengertian dalam kebebasan beragama adalah tidak dibolehkan orang lain yang telah menganut agama dan kepercayaan menjadi sasaran propaganda oleh agama lain. 2. Memberikan bantuan social seperti uang, pakaian, dan makanan pada orang yang sudah memiliki agama dengan membawa misi-misi agama yang yang dianut. 4.
Demikian juga dengan kandungan Surat Al-Kafirun yang menegaskan perbedaan keyakinan umat Islam dan non-Muslim. Surat Al-Kafirun mengajarkan umat Islam dan non-Muslim untuk saling menghargai ajaran agama lain serta tidak menyinggung masalah agama orang lain. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerukunan dalam bermasyarakat. Wallahu a’lam